Jumlah perempuan penderita kanker serviks di Indonesia sekitar 21 ribu kasus per tahun, sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara dengan urutan kedua tertinggi di dunia. Sebagian besar penderita kanker serviks, baru menyadari saat kondisinya sudah parah. Yang mengejutkan, pengobatan BPJS untuk penyakit ini mencapai Rp3,6 triliun pada periode 1 Januari 2014- Juni 2014. Hal itu berarti setiap tahun biaya untuk penanganan kanker serviks mencapai Rp7,2 triliun. Republika (27/8)
Fenomena tingginya angka kanker serviks diatas mengetuk nurani komunitas KIVA (Komunitas IVA), Asosiasi Klinik Indonesia Komisariat Kabupaten Bogor dan Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Bogor untuk mengadakan kegiatan Workshop dan Seminar Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara dengan Metode IVA, Papsmear dan Sadanis serta penanganannya dengan Cryotherapy bekerja sama dengan Female Canser Program (FCP) Jakarta.
Sabtu dan minggu 18-19 November 2017 bertempat di gedung Botani -- Mikrobiologi Pusat Penelitian Biologi LIPI cibinong, kegiatan Workshop dan Seminar ini di hadiri oleh pengurus KIVA, dr. Hendri dan dr. Harumiti yang juga petinggi ASKLIN dengan melibatkan peserta sebanyak 27 Bidan dan 3 orang Dokter. Menurut dokter Marni selaku ketua KIVA yang didaulat sebagai ketua pelaksana, kegiatan workshop adalah kali kedua dilaksanakan dengan tujuan penguatan Mutu SDM bagi pelayan kesehatan di kabupaten Bogor. "Kita belajar dan menimba ilmu disini untuk selanjutnya sama sama kita implementasikan di masyarakat" tutur dokter Marni.
Yang menarik dari acara workshop kali ini adalah hadirnya Ketua Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Bogor ibu DR. Ade Jubaedah, S.SIT.,MM.,MKM yang sekaligus menjadi peserta acara. Dalam sambutan singkatnya, beliau mengutarakan bahwa IBI menjadi ujung tombak dalam suksesnya penanganan dini Kanker Serviks di kabupaten bogor dan siap bergerak dilapangan.
Hal senada juga disampaikan sekretaris Asosasi Klinik Kabupaten Bogor. Menurut pemuda yang akrab disapa Kang Miftah ini, Asklin sebagai organisasi profesi yang memiliki semangat pembaharu, akan membuka kran komunikasi dan siap bersinergi dengan semua organisasi Profesi yang ada di Kabupaten Bogor khususnya dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten bogor dan Indonesia pada umumnya.
Acara yang dibuka oleh DR. dr Laila Nuranna, Sp.OG dari Universitas Indonesia ini di sambut penuh antusias. Dokter laila sapaan akrabnya, juga didaulat menjadi narasumber utama di dampingi oleh Prof. DR. dr Andrijono Sp.OG, DR. dr Gatot Purwoto, Sp.OG serta dr. Kartiwa Hadi Nuryanti, Sp.OG. Adapun paparan materi yang disajikan, dimulai dari pengetahuan dasar tentang apa itu kanker serviks, pengenalan Anatomi, cara deteksi dini, prosedur IVA, pemahaman Cryotherapy dan konseling. Materi tersebut di kupas secara apik dan detail oleh penyaji materi.
Komentar
Posting Komentar